Kain Sarimbit Batik Tulis Motif Ceplok Cuwiri (tanpa selendang)
Jenis Kain: Batik
Nama Motif: Ceplok Cuwiri
Makna Motif: Motif Ceplok dikenal sebagai pola geometris yang simetris dan teratur, melambangkan keseimbangan, harmoni, dan keteraturan hidup. Dalam kain ini, Ceplok menjadi bingkai visual yang memayungi isian motif Cuwiri—motif kecil nan halus yang sarat makna tentang kerendahan hati, ketekunan, dan keanggunan sikap. Dalam budaya Jawa, Cuwiri berasal dari kata “cu” (baik) dan “wiri” (terlihat), menjadikannya lambang kehormatan dalam kesederhanaan. Sementara Ceplok mencerminkan prinsip hidup yang tertib dan terarah. Sebagai kain sarimbit (pasangan), batik ini menyampaikan pesan tentang keserasian dua individu yang saling melengkapi: satu menjadi penopang, lainnya menjadi pelengkap. Sebuah simbol tentang hubungan yang selaras, saling menghormati, dan berjalan beriringan dalam nilai-nilai luhur.
Jenis Bahan: Katun * *
Ukuran: 250 x 105 cm
Jenis Pewarnaan: Pewarna Alam
Teknik Pembuatan Kain: Tulis
Profil UMKM
Batik Walang Kekek didirikan oleh Ester Wulandari, putri menantu Maestro Keroncong Indonesia, Ibu Waldjinah, sebagai wadah untuk menyalurkan kecintaan beliau terhadap batik. Di usia senja, Ibu Waldjinah tetap aktif melestarikan batik melalui edukasi kepada generasi muda. Tumbuh dalam keluarga seniman batik dengan lebih dari 500 motif langka peninggalan leluhur sejak awal 1900-an, Ibu Waldjinah memilih merawat dan menghidupkan kembali warisan tersebut bersama Ester Wulandari, menjadikannya karya batik yang autentik dan penuh nilai sejarah di bawah nama Batik Walang Kekek.