YAMATE-ko'
Dimensi: Dimensi (dimention): 86 x 20 x 3 cm / Berat (weight): ± 1,1 kg
Ukuran: Dimensi dan berat belum termasuk packaging.
Jenis Bahan: Pota/ Kayu Besi/ Iron wood
Kerajinan Suku Kamoro, Papua Tengah.
Kode Produk: BT-252
Pengrajin: Petrus Mawiyako
Kampung: Timika Pantai, Kab. Mimika
Rupa ukiran menggambarkan sosok lelaki dengan ulat sagu dalam satu bingkai. Terinspirasi dari cerita rakyat tentang penciptaan burung cendrawasih.
Alkisah seorang anak lelaki yang ikut kakak perempuannya pergi memangkur sagu. Ia minta sedikit ulat sagu yang mereka temukan di hutan tetapi kakaknya tidak mau memberinya karena ingin menyimpan ulat sagu itu untuk makan malam bersama suaminya. Sang adik yang kecewa pergi menjauh, mengumpulkan bermacam warna dedaunan dan menempelkan pada sekujur tubuhnya. Meminta para leluhur dan Tuhan agar mengubah dirinya menjadi seekor burung baru dengan warna bulu terindah, maka beralih rupalah dia menjadi cendrawasih yang cantik.
"Menghargai karya seniman lokal berarti turut melestarikan budaya Indonesia. Anda dapat menghubungi kami untuk mendapatkan informasi ragam rupa ukiran lainnya".
Profil UMKM
Yayasan Maramowe menjadi rumah bagi lebih dari 550 seniman anyam dan ukir Suku Kamoro, Papua Tengah. Program kerja kami berfokus pada preservasi, pemberdayaan dan promosi budaya Suku Kamoro yang melemah karena adanya larangan penyelenggaraan ritual hingga pertengahan abad ke-19, dimana karya seni ukir menjadi bagian penting dari ritual. Kini gempuran akulturasi budaya dan kemajuan teknologi kembali mengancam tradisi ukir. Penjualan karya seni melalui Galeri Seni Kamoro, unit usaha milik Yayasan Maramowe, menjadi salah satu cara untuk membantu seniman tetap mengukir. Membeli karya mereka menjadi satu bentuk penghargaan akan produk kearifan lokal budaya Papua dimana hasil penjualan akan sepenuhnya dikembalikan kepada para seniman Suku Kamoro.