Wadah Kriya Bili
Dimensi: 18x18x35
Ukuran: 18x18x35
Jenis Bahan: Kulit bili , rotan sega , rotan seulimit, kayu pohon pinang dan kayu sawardi
Wadah Kriya Bili : Keindahan Fungsional dari Sentuhan Lokal
Hadirkan pesona seni anyaman tradisional dan kehangatan alami ke dalam setiap sudut rumah Anda dengan Wadah Kriya Bili. Produk serbaguna ini bukan sekadar wadah biasa; ia adalah perpaduan harmonis antara fungsionalitas tinggi dan estetika menawan, dirancang untuk memperkaya dekorasi interior Anda sekaligus memberikan solusi penyimpanan yang elegan. Sempurna sebagai tempat payung yang rapi, vas untuk bunga sudut yang memukau, atau bahkan sebagai elemen pajangan yang menarik perhatian.
Dibuat dengan Dedikasi dan Keahlian Asli Aceh
Setiap Wadah Kriya Bili ditenun sepenuhnya dengan tangan oleh para pengrajin terampil dari Aceh, Indonesia. Dedikasi dan kecintaan mereka terhadap warisan budaya tercermin dalam setiap detail, menjamin presisi, kualitas, dan daya tahan luar biasa pada setiap produk. Kami bangga menggunakan material lokal berkualitas tinggi yang diproses secara cermat:
· Kulit Bili/Bemban: Membentuk dasar anyaman yang kuat dan otentik.
· Rotan Sega: Digunakan sebagai 'mal rota' (cetakan/penguat internal) untuk memperkuat struktur keranjang.
· Rotan Seulimit: Dijahit dan diikat dengan rapi untuk memastikan sambungan yang kokoh dan hasil akhir yang indah.
· Kayu Pohon Pinang & Kayu Sawardi: Dua potong kayu pinang ditambahkan di bagian bawah untuk stabilitas ekstra, sementara empat kaki dari kayu sawardi dipasang sebagai penopang, melengkapi tampilan produk yang kokoh dan artistik.Material-material ini tidak hanya kuat dan awet, tetapi juga ramah lingkungan, menjadikan Wadah Kriya Bili pilihan yang bertanggung jawab dan berkelas.
- Ukuran Ideal : Dengan dimensi lebar 18 cm, panjang 18 cm, dan tinggi 35 cm, keranjang ini memiliki kapasitas yang pas untuk berbagai jenis Bunga, tempat penyimpanan payung tanpa memakan banyak tempat.
Profil UMKM
Bili Droe sudah ada sejak 1983 namun dengan nama kelompok Tunas Karya. Sejak 2018 kelompok ini mulai re-branding dengan nama Bili Droe. Bili berasal dari bahasa Aceh yang berarti tumbuhan bemban atau bamban (Donax canniformis), tumbuhan sejenis terna atau semak. Bahan baku batang bili diperoleh dari pegunungan disekitar Desa Lampanah Tunong. Lalu batang bili dibelah menjadi bilah-bilah kecil yang kemudian sedikit dikeringkan untuk selanjutnya digunakan sebagai bahan baku anyaman. Anyaman bili diolah menjadi aneka karya unik kerajinan anyaman seperti tutup saji, tas jinjing, dompet, keranjang, tempat jemuran ikan, vas bunga dan lain-lain.